Aboagla, EME, and Terada T. (2004). Effects of Egg Yolk during the FreezingStep of Cryopreservation on the Viability of Goat Spermatozoa.Theriogenology. 62(2):1160- 117.
Aisah, S., Isnaini, N., dan Wahyuningsih, S. (2017). Kualitas Semen Segar dan Recovery Rate Sapi Bali pada Musim yang berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1), 63-79.
Astuti ME. 2018. Pengaruh Penambahan Sari Buah Tomat (Solanum lycopersicum) Sebagai Pengencer Alami Terhadap Kualitas Penyimpanan Spermatozoa Sapi Bali (Bos sondaicus). Bionature. 18(2):129-139.
Azzahra, F. Y., Setiatin, E. T., dan Samsudewa, D. (2016). Evaluasi Motilitas dan Persentase Hidup Semen Segar Sapi PO Kebumen Pejantan Muda. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 11(2), 99-107.
Bohlooli S, Cedden F, PishJang J, Razzaghzadeh S, and Bozoğlu Ş. 2012. The Effect of Different Extenders on Post-thaw Sperm Viability, Motility and Membrane Integrity in Cryopreserved Semen of ZandiRam. Journal of Basic Applied Scientific Research. 2(2):1120–1123.
El-Sisy GA, El-Nattat WS, El-Sheshtawy RI, and Abo El-Maaty AM. 2016. Substitution of Egg Yolk with Different Concentrations of Soybean Lecithin in Tris-Based Extender During Bulls' Semen Preservability. Asian Pacific Journal of Reproduction. 5(6):514– 518.
Fu J, Li Y, Wang L, Zhen L, Yang Q, Li P, Li X. 2017. Bovine serum albumin and skim- milk improve boar sperm motility by enhancing energy metabolism and protein modifications during liquid storage at 170C.Theriogenology 102:87- 97.
Garner, D. L., dan Hafez, E. S. (2000). Spermatozoa and Seminal Plasma, Reproduction in Farm Animal. Philadelphia: Lea and Febiger.
Hafez, E. S. (2000). Semen Evaluation in Reproduction in Farm Animal 7th Edition.Philadelphia: Lea and Febiger.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Hardijanto, Susilowati, S., Hernawati, T., Sardjito, T., Suprayogi, T.W. 2010. Buku Ajar Inseminasi Buatan. Surabaya. Airlangga University Press, Hal: 20-24
Khairi, F. (2016). Evaluasi Produksi dan Kualitas Semen Sapi Simmental Terhadap Tingkat Bobot Badan Berbeda. Jurnal Peternakan, 13(2), 54-58.
Mardiyah, E. (2001). Teknik Pengenceran pada Pembuatan Chilling Semen Sapi. Makalah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 1(1), 1 - 6.
Moradpour, F. (2019). A Review on Animals Semen Characteristic: Fertility, Reproduction, and Development. Asian Journal of Advances in Agricultural Research, 10(2), 1-9.
Munarto, R., Permata, E., dan Orlando, G. (2016). Identifikasi Sperma Sapi Normal dan Abnormal Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Algoritma Backpropagation. Jurnal Ilmiah Setrum, 5(1), 1-10.
Novita, R., Karyono, T., dan Rasminah. (2019). Kualitas Semen Sapi Brahman pada Persentase Tris Kuning Telur yang Berbeda. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 14(4), 351-358.
Poernomo, B., M. Mafruchati., Widjiati., E.M. Luqman., E.D. Masithahdan A.T. Mukti.2005. Penuntun Embriologi. Pustaka Melati. Surabaya. 3538.
Raheja N, Choudhary S, Grewal S, Sharma N, and Kumar N. 2018. A Review on Semen Extenders and Additives Used in Cattle and Buffalo Bull Semen Preservation. Journal of Entomology and Zoology Studies. 6(3):239-245.
Solihati, N., dan Kune, P. (2009). Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Motilitas dan Daya Tahan Hidup Spermatozoa Semen Sapi Simental. Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, 1(1), 1-6.
Suharyati, S. dan M. Hartono. 2011. Preservasi dan Kriopreservasi Semen Sapi Limousin dalam Berbagai Bahan Pengencer. Jurnal
Sunarti, S., Saili, T., dan Nafiu, L. O. (2016). Karakteristik Spermatozoa Sapi Bali setelah Sexing Menggunakan Metode Kolom Albumin dengan Lama Waktu Sexing yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan, 3(1), 65-76.
Susilawati T, dan Yekti APA. 2018. Teknologi Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Cair (Liquid Semen) (Cetakan Pertama). Universitas Brawijaya Press. Malang. 36-116.
Susilawati, T. (2011). Spermatology. Malang: Universitas Brawijaya Press
Susilowati, S., Hardijanto, T. W., Suprayogi, T., Sarjito, dan Hermawati, T. (2010).Petunjuk Pratikum Inseminasi Buatan. Surabaya: Airlangga University Press.
Talib, C., Siregar, A., Budiarti, S., & Dwiyanto, K. (2002). Implementation Of A Breeding Program For Bali Cattle. Technical Issues At National And Regional Levels. In 'Strategies To Improve Bali Cattle In Eastern Indonesia', ed. by K. Entwistle and D.R. Lindsay. Aciar Proceedings No. 110: 82-85.
Tarig AA, Wahid H, Rosnina Y, Yimer N, Goh YM, Baiee FH, Khumran AM, Salman H, and Ebrahimi M. 2017. Effect of Different Concentrations of Egg Yolk and Virgin Coconut Oil in Tris-Based Extenders on Chilled and Frozen-Thawed Bull Semen. Animal Reproduction Science. 182:21-27.
Toelihere, M. R. (1993). Inseminasi buatan pada ternak. Bandung: Angkasa
Widjaya N. 2011. Pengaruh pemberian susu skim dengan pengencer tris kuning telur terhadap daya tahan hidup spermatozoa sapi pada suhu penyimpanan 5 o C. Sains Peternakan 9(2):72-76.
Williamson, G., Payne, W., Jagra, I. B., & Darmaja, S. J. (1993). Pengantar Peternakan Di Daerah Tropis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yendraliza, Harahap AE, Handoko J, Rodiallah M, and Arman C. 2020. Quality of Bali Bull Cryopreserved Sperm Using Different Extenders And Equilibration Times On Pregnancy Rate Of Bali Cows. Songklanakarin Journal of Science and Technology. 42(3):652-659.
Zulyazaini, Dasrul, Wahyuni, S., Akmal, M., dan Abdullah, M. A. (2016). Karakteristik Semen dan Komposisi Kimia Plasma Seminaslis Sapi Aceh yang Dipelihara di BIBD Saree Aceh Besar. Jurnal Agripet, 16(2), 121-130